
Harapan baru muncul dari perut bumi Rokan. Di tengah upaya menjaga ketahanan energi nasional, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali memetik hasil manis dari kerja panjang para pekerja migas.
Sumur pengembangan Ampuh AH030 mencatat produksi awal 2.098 barel minyak per hari (BOPD), seluruhnya crude oil murni tanpa kandungan air maupun gas, sebuah capaian yang jarang terjadi di lapangan tua.
Di Zona Rokan, kabar seperti ini bukan sekadar angka. Ia menjadi penanda bahwa wilayah kerja yang melegenda itu masih menyimpan tenaga besar untuk menyokong kebutuhan energi Indonesia.
“Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan cadangan dan produksi minyak nasional, tetapi juga memberi optimisme besar bagi industri migas Indonesia,” kata Direktur Utama PHR, Ruby Mulyawan pada 20 November 2025.
“Semua ini lahir dari kerja keras para pekerja yang teruji dan terus berinovasi.”
Tiga Minggu Pemboran, Hasil Maksimal
Sumur AH030 dibor dengan teknik directional drilling dan konsep local attic development. Targetnya: Reservoir Menggala Formation pada batuan MN-5580, dengan tambahan zona BK-5000 dan MN-5540. Operasi berlangsung selama tiga minggu—lancar, aman, tanpa hambatan teknik berarti.
Hasil uji produksi yang tinggi ini dianggap menjadi bukti kuat bahwa strategi pengembangan Lapangan Ampuh semakin tepat sasaran. Mulai dari tim subsurface, reservoir, pemboran, hingga operasi produksi, semua bergerak dalam desain teknis yang terintegrasi.
Kinerja itu sejalan dengan roadmap besar pemerintah menuju swasembada energi sebagaimana visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyebut hasil sumur Ampuh AH030 sebagai “sinyal positif” menuju target produksi minyak nasional 2026.
“Upaya inovasi teknis dan optimalisasi sumber daya manusia di WK Rokan membuahkan hasil nyata,” ujarnya.
Ia menambahkan, capaian ini juga menjadi pemantik evaluasi lebih luas terhadap potensi tambahan produksi dari Low Quality Reservoir (LQR).
Teknologi Multi Stage Fracturing (MSF) akan menjadi fokus berikutnya. SKK Migas menilai keberhasilan MSF di PHE dapat menjadi model bagi seluruh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Djoko menyebut pihaknya akan mendorong realisasi 100 sumur MSF dan 100 sumur eksplorasi baru, baik onshore maupun offshore.
***
Ahmad Supardi, SustainergyID





Tinggalkan komentar