
Malam di laut Cilamaya Wetan kini tak lagi gelap. Di tengah debur ombak dan hembusan angin pesisir Karawang, perahu-perahu nelayan kecil di Desa Muara tampak berpendar lembut—bukan dari senter seperti dulu, melainkan dari lampu tenaga surya.
Sebanyak 46 kapal nelayan Desa Muara kini telah menggunakan lampu penerangan bertenaga surya (PLTS) berkapasitas 150 Watt. Program ini bagian dari Desa Energi Berdikari (DEB) yang digagas Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan diresmikan pada Selasa (4/11) oleh CEO Pertamina NRE John Anis di area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Muara.
Hadir pula dalam peresmian itu Direktur Utama PT Jawa Satu Power (JSP) Dwi Murray, Camat Cilamaya Wetan Ade Setiawan, Kepala Desa Muara Iyos Rosita, dan Ketua Kelompok Nelayan Budiman. Desa Muara sendiri berada tak jauh dari area operasi JSP.
Bagi para nelayan, cahaya ini bukan sekadar penerangan, tapi juga efisiensi. Dengan PLTS, mereka dapat menghemat 1–2 liter BBM per malam, setara lebih dari 20.000 liter BBM per tahun, dan turut mengurangi emisi karbon hingga 45 ton CO₂, setara menanam 2.000 pohon baru setiap tahunnya.
“Pertamina NRE tidak mungkin berbisnis sendiri. Harmoni dengan masyarakat lokal adalah kunci sinergi dan keberlanjutan,” ujar John Anis, menegaskan bahwa setiap langkah bisnis energi bersih Pertamina selalu berupaya memberi manfaat bagi masyarakat sekitar.
Pertamina NRE juga memberikan pelatihan perawatan PLTS agar para nelayan mampu mengelola dan menjaga sistem secara mandiri. Pendekatan berbasis knowledge sharing ini menjadi bagian dari misi membangun kemandirian energi di tingkat desa.
Rudi (45), salah satu nelayan penerima manfaat, merasakan langsung perubahannya.
“Alhamdulillah, sekarang cukup 1 liter BBM bisa dipakai empat hari karena sudah ada lampu PLTS. Semoga nanti semua kapal di sini bisa dapat juga,” tuturnya dengan mata berbinar.
Menurut Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron, inisiatif seperti ini menjadi bagian dari strategi dual growth Pertamina, mendorong transisi energi bersih sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
“Pemanfaatan energi bersih bukan hanya soal diversifikasi energi, tapi juga cara meningkatkan efektivitas kerja dan melindungi lingkungan,” ujarnya.
Lewat program Desa Energi Berdikari, Pertamina NRE ingin menunjukkan bahwa transisi energi bukan hanya milik industri besar. Di Desa Muara, cahaya dari PLTS menjadi simbol bahwa energi bersih juga bisa menyalakan harapan masyarakat pesisir menuju Net Zero Emission 2060.
***
Ahmad Supardi, SustainergID





Tinggalkan komentar