PHE ONWJ Reaktivasi Kembali Anjungan EZB dan Hasilkan 374 Barel per Hari. Foto: Pertamina

Setelah lama terlelap di dasar laut Subang, anjungan EZB milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) kini kembali berdenyut. Setelah 14 tahun nonaktif sejak 2010, anjungan di lepas pantai Jawa Barat itu berhasil diaktifkan kembali dan mulai memproduksi minyak mentah sebesar 374 barel per hari (BOPD).

Langkah reaktivasi ini dilakukan dengan menghidupkan dua sumur lama, EZB-1S dan EZB-3S, yang menjalani uji produksi pada 26 Oktober 2025.

Bagi PHE ONWJ, keberhasilan ini bukan sekadar angka produksi, melainkan bukti komitmen untuk memaksimalkan aset lama demi mendukung target ketahanan energi nasional.

“Ini adalah bukti nilai Amanah kami dalam mengelola aset negara. Misi kami jelas, membangunkan kembali potensi yang masih tersimpan untuk memberi kontribusi nyata bagi produksi nasional,” ujar General Manager PHE ONWJ, Muzwir Wiratama, atau akrab disapa Wira pada 27 Oktober 2025 lalu.

Menghidupkan kembali fasilitas yang sudah lama tidur tentu tak semudah menyalakan saklar. Wira menjelaskan, tim lapangan harus memastikan kembali integritas fasilitas, menelaah ulang data bawah permukaan, hingga menerapkan teknologi gas lift, semacam “napas buatan” yang membantu minyak keluar dari sumur tua.

“Keberhasilan 374 BOPD pertama ini jadi bukti kompetensi para Perwira kami yang mampu membaca peluang dari lapangan tua,” lanjutnya.

“Ini bukan sekadar operasi teknis, tapi kerja kolaboratif lintas fungsi yang dilakukan dengan hati-hati dan penuh semangat.”

PHE ONWJ tak berhenti di dua sumur tersebut. Tim sudah menyiapkan rencana kerja lanjutan untuk mengoptimalkan potensi di anjungan EZB lainnya, seperti EZB-1L, EZB-4, dan EZB-2.

“Angka 374 BOPD ini baru awal yang menjanjikan,” kata Wira.

“Kami akan terus memantau, mengoptimalkan, dan mengejar setiap tetes minyak secara aman, efisien, dan berkelanjutan.”

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Muhammad Baron menegaskan bahwa Pertamina terus mendorong anak perusahaan di sektor hulu untuk berinovasi dan mencari peluang peningkatan produksi melalui optimalisasi aset lama.

“Pertamina berkomitmen mengejar target pemerintah dalam peningkatan produksi migas serta menambah cadangan energi nasional,” ujar Baron.

Sebagai Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berperan mengelola lapangan migas Pertamina di dalam dan luar negeri. Di wilayah Regional Jawa, termasuk PHE ONWJ, perusahaan terus berupaya menjaga produksi migas dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan standar Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) yang ketat.

***

Ahmad Supardi, SustainergiID

Tinggalkan komentar

Sedang Tren