
Malam di Dumai mendadak ricuh. Suara dentuman keras, disusul kobaran api yang menjulang dari Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) II Dumai, membuat warga di sekitar Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Dumai Timur, panik berhamburan keluar rumah. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (1/10) sekitar pukul 21.15 WIB.
Dikutip dari Riau Pos, api terlihat menyala dari salah satu bagian bangunan kilang. Gumpalan asap tebal mengepul, sirene meraung, dan teriakan warga terdengar bersahutan. Getaran akibat dentuman bahkan dirasakan hingga radius lebih dari satu kilometer.
“Sekitar pukul 21.00 WIB ada terdengar dentuman. Api besar, damkar langsung turun. Warga juga banyak yang panik keluar rumah. Sekitar satu jam lebih baru api bisa dipadamkan,” ujar Khairul Amri, warga Jalan Ombak, Dumai Barat, yang rumahnya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi.
Sejumlah mobil ambulans segera bergerak masuk ke area kilang. Polisi mengatur arus lalu lintas yang sempat macet akibat kepanikan warga.
“Tadi sekitar pukul 21.15 WIB, warga di sekitar langsung dievakuasi,” kata Marsa, warga Tanjung Palas.
Pantauan di lapangan, asap sudah terlihat sejak pukul 20.30 WIB di area tengah kilang. Sesaat kemudian terdengar suara mirip semprotan, lalu api muncul membubung tinggi. Informasi yang beredar menyebutkan kebakaran terkait dengan jaringan air di kilang.
Ada sekitar sepuluh ambulans yang keluar masuk area. Disebutkan pula ada sembilan korban akibat peristiwa ini, meski kondisi detailnya belum terkonfirmasi.
Kepanikan juga menimpa warga sekitar. Sejumlah orang dilaporkan pingsan, sesak napas, hingga kambuh penyakit jantungnya. Mayoritas yang terdampak adalah lansia. Petugas medis dari Pemko Dumai dan tim kesehatan Pertamina langsung turun melakukan pendataan dan menyambangi rumah-rumah warga yang terganggu kesehatannya.
Wilayah yang paling terdampak meliputi RT 1, 2, 3, 5, 9, 10, dan 11 Kelurahan Tanjung Palas, Dumai Timur. Masyarakat berkerumun di sekitar lokasi, menuntut penjelasan dan pertanggungjawaban. Situasi makin memanas hingga akhirnya pihak Pertamina dan Pemerintah Kota Dumai menemui warga.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Anom Karibianto, menyebut polisi segera turun membantu pemadaman dan mengumpulkan keterangan saksi.
Sementara Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Pertamina Dumai, Agustiawan, menyatakan penyebab kebakaran belum diketahui.
“Saat kejadian, tim penanggulangan keadaan darurat langsung melakukan langkah-langkah penanganan sesuai prosedur keselamatan. Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 23.20 WIB sehingga tidak meluas ke area lain,” katanya.
Agustiawan menambahkan, sebagai langkah mitigasi, area kejadian diamankan untuk mencegah bahaya lanjutan. Delapan unit mobil damkar Pertamina Dumai, satu dari Damkar Kota Dumai, dan satu dari Pertamina Patra Niaga Region Sumbagut diterjunkan.
“Keselamatan pekerja, masyarakat, dan fasilitas merupakan prioritas utama kami. Kami mohon maaf atas terganggunya kenyamanan warga,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Dumai, Sugiyarto, juga turun langsung ke lokasi, didampingi Ketua DPRD Kota Dumai Agus Miswandi dan unsur Forkopimda. Pertemuan singkat digelar dengan masyarakat, namun belum ada titik terang terkait tuntutan warga.
Pemko Dumai kemudian menjadwalkan dialog lanjutan pada Kamis (2/10) pagi agar warga bisa menyampaikan aspirasi mereka secara resmi. “Pemko siap memfasilitasi masyarakat bersama Pertamina,” tutur Sugiyarto.
Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan kapasitas 170 MBPOD. Objek vital ini sudah dua kali mengalami insiden besar dalam dua tahun terakhir. Pada 1 April 2023, sebuah ledakan dan kebakaran juga sempat mengguncang kilang, menyebabkan sembilan pekerja terluka akibat pecahan kaca. (Berbagai sumber)
***
Ahmad Supardi/SustainergyID





Tinggalkan komentar