
Sungai Musi tak hanya menyimpan sejarah panjang peradaban Palembang, tetapi juga menjadi rumah bagi ikan belida, satwa endemik yang kini kian langka. Menyadari ancaman kepunahan itu, Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju meluncurkan program konservasi bertajuk Belida Musi Lestari Berdikari, Kamis (11/9/2025).
“Ikan belida bukan hanya ikon Sungai Musi, tetapi juga bagian penting dari ekosistem dan identitas budaya masyarakat. Kampanye hidup berdampingan dengan Sungai Musi menjadi penguat kami untuk fokus pada program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL),” ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju, Siti Rachmi Indahsari.
Program ini tidak berhenti pada pelepasliaran benih belida semata, melainkan diperkuat dengan pemberdayaan masyarakat. Di Desa Sungai Gerong, Banyuasin, Pertamina membangun sistem pendukung untuk mengembangkan pakan alami dari ikan-ikan sungai air tawar yang dikelola bersama warga.
“Harapan kami, mitra binaan di Sungai Gerong bisa menjadi prototipe kampung perikanan terintegrasi, dari hulu hingga hilir,” tambah Rachmi.
Pertamina menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Dinas Perikanan Banyuasin untuk menjalankan konservasi ini. Kolaborasi mencakup pembenihan, pembesaran, hingga pengolahan hasil perikanan.
Menurut peneliti senior BRIN, Arif Wibowo, pelestarian ikan belida memiliki makna ganda. “Jika ikan belida punah, pelaku UMKM yang bergantung pada keberadaannya akan terhenti. Konservasi memastikan ekosistem tetap hidup, ekonomi masyarakat pun terus berputar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Banyuasin, Septi Fitri, menyebut program terintegrasi ini sudah membawa hasil nyata. “Kami melihat masyarakat Sungai Gerong berhasil mengelola perikanan dari pembenihan, pembesaran, pengolahan, hingga pembuatan pakan. Banyak ikan lokal yang kini bisa dibudidayakan,” katanya.
Lewat langkah ini, Pertamina Kilang Plaju ingin menghadirkan model konservasi terpadu yang tidak hanya menjaga keberlangsungan ikan belida, tetapi juga menguatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar Sungai Musi.
***
Ahmad Supardi, SustainergyID.





Tinggalkan komentar