Manfaatkan PLTS, Desa Energi Berdikari di Karawang Tingkatkan Ekonomi Petani. Foto: Pertamina

Empat tahun lalu, Karawang sempat masuk daftar kabupaten dengan tingkat kemiskinan ekstrem tertinggi di Jawa Barat. Kini, lewat berbagai upaya, termasuk penguatan sektor agroindustri, perlahan angka itu menurun. Salah satu kisah datang dari Desa Muara, Kecamatan Cilamaya Wetan, di mana jamur merang menjadi komoditas andalan.

Namun, usaha budidaya jamur merang tak selalu mudah. “Permintaan jamur terus naik, tapi biaya operasional, terutama listrik, sering membuat hasilnya tak sebanding dengan pengeluaran,” kata Ikin, Ketua Kelompok Tani Tirta Makmur, Jum’at, 12 September 2025.

Situasi mulai berubah pada September 2024, ketika Pertamina memperkenalkan program Desa Energi Berdikari (DEB) dengan menghadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Tenaga surya itu dimanfaatkan untuk pompa air, penetasan telur ayam, hingga penerangan rumah jamur. “Pertamina juga mendampingi perawatan dan memberikan pembinaan,” ujar Ikin.

Hasilnya langsung terasa. Kapasitas PLTS yang semula 2,2 kWp ditingkatkan menjadi 6,6 kWp pada Juli 2025, dengan baterai mencapai 15 kWh. Tambahan kapasitas ini membuat biaya listrik kelompok tani turun drastis, dengan penghematan hingga Rp13,9 juta per tahun. Manfaatnya bukan hanya untuk petani jamur, tapi juga 1.200 warga Desa Muara. Energi bersih itu bahkan menekan emisi hingga 8,58 ton CO2e per tahun.

“Kami bersyukur. Kalau dulu semua listrik harus bayar, sekarang energi matahari ikut menolong usaha kami. Kelebihan dayanya bisa dipakai untuk usaha lain,” ucap Ikin.

Selain jamur, Kelompok Tani Tirta Makmur mulai mengembangkan pertanian terintegrasi. Dari jambu kristal, mangga, kembang kol, cabai rawit, hingga ternak ayam kampung dan produksi kompos organik, semuanya ikut ditopang energi matahari.

Pertamina menegaskan program ini bukan sekadar bantuan, tapi bagian dari visi jangka panjang. “Kami ingin masyarakat di sekitar wilayah operasional merasakan energi bersih sekaligus peluang ekonomi baru,” kata VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso.

Hingga kini, Pertamina telah mengembangkan 176 Desa Energi Berdikari di seluruh Indonesia, mayoritas berada di luar Jawa. Program ini memberi manfaat langsung bagi lebih dari 186 ribu orang, termasuk warga dengan disabilitas, menghasilkan energi surya sebesar 757.759 Watt Peak, menekan emisi karbon hingga 729 ribu ton CO2e per tahun, dan menciptakan nilai ekonomi Rp3,7 miliar setiap tahun.

***

Ahmad Supardi, SustainergyID.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren