PT Pertamina (Persero) berdayakan desa melalui program unggulan Desa Energi Berdikari (DEB), mulai dari energi bersih hingga wisata edukasi di Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Foto: Pertamina

Suara turbin kecil berpadu dengan gemericik air Danau Dedughuk kini menjadi denyut baru kehidupan warga Dusun Rantau Dedap, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan. Di ketinggian pegunungan yang sejuk, cahaya lampu jalan yang membelah gelap malam dan semangat warga yang mulai membuka lahan stroberi menjadi tanda bahwa energi bersih bisa benar-benar mengubah wajah desa.

Itulah wujud Desa Energi Berdikari (DEB), program unggulan PT Pertamina (Persero) yang baru saja diresmikan di Sumatera Selatan. Melalui inisiatif ini, Pertamina tidak hanya menghadirkan listrik bersih dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), tetapi juga mengembangkan wisata edukasi pertanian yang membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

“Pertamina meyakini bahwa energi bukan hanya untuk penerangan dan aktivitas ekonomi, tetapi juga sebagai katalisator perubahan sosial. Desa seperti Rantau Dedap harus bisa mandiri, sejahtera, sekaligus menghadirkan nilai tambah lewat wisata edukasi. Inilah komitmen kami mendukung transisi energi sekaligus pemberdayaan masyarakat,” ujar Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication Pertamina, Jum’at, 5 September 2025.

Energi Bersih untuk Ratusan Warga

PLTMH berkapasitas 47 kWh kini menerangi rumah-rumah warga, tempat ibadah, UMKM, hingga membentang sepanjang empat kilometer jalan desa. Sebanyak 130 kepala keluarga atau sekitar 445 jiwa merasakan langsung manfaat listrik ramah lingkungan yang stabil dan aman.

Sebelumnya, warga Rantau Dedap hanya mengandalkan turbin sederhana yang dibangun bersama secara swadaya. Instalasi itu belum memenuhi aspek keamanan. Kini, dengan dukungan Pertamina, sistem mikrohidro baru hadir lebih andal, sekaligus memungkinkan warga belajar merawat turbin secara mandiri.

Tak hanya soal listrik, program DEB juga mendorong lahirnya sentra agroeduwisata. Danau Dedughuk yang dulu hanya dikenal warga sekitar kini berkembang menjadi lokasi wisata edukasi. Aktivitas panen kentang hingga menanam stroberi menjadi daya tarik utama, sekaligus memberi tambahan penghasilan bagi masyarakat.

Kebun percontohan atau demonstration plot stroberi mulai menjadi simbol baru desa ini. Selain menjadi ruang belajar bagi pelajar dan pengunjung, panen stroberi juga menghadirkan potensi ekonomi yang nyata.

Tiga Desa, Satu Semangat

Peresmian DEB di Sumatera Selatan tahun ini dipusatkan di Desa Singapure, Kabupaten Lahat, sekaligus meresmikan dua desa lain: Desa Rantau Dedap (Muara Enim) dan Desa Sungai Gerong (Banyuasin). Ketiganya kini menjadi contoh bagaimana energi baru terbarukan dapat dipadukan dengan pemberdayaan ekonomi desa.

Bagi warga Rantau Dedap, program ini bukan sekadar soal listrik. “Dulu kami hanya bisa memanfaatkan aliran sungai dengan alat seadanya. Sekarang dengan turbin baru, penerangan desa lebih terjamin. Kami juga bisa belajar merawat sendiri agar awet,” ungkap Markun, Kepala Dusun Rantau Dedap.

Hadirnya DEB di Sumatera Selatan sejalan dengan Asta Cita nomor 6 pemerintah, membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan. Lebih dari itu, inisiatif ini juga menjadi bagian strategi Pertamina mendukung agenda transisi energi nasional menuju Net Zero Emission 2060.

Pertamina menegaskan bahwa seluruh upaya ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dan capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan energi bersih, wisata edukasi, dan pemberdayaan komunitas, desa-desa seperti Rantau Dedap menunjukkan bahwa masa depan energi Indonesia bisa dimulai dari akar rumput.

***

Ahmad Supardi, SustainergyID.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren