ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE), PT Pertamina (Persero) memperkuat kolaborasi perusahaan energi di kawasan, mulai dari mengelola potensi migas, membangun infrastruktur strategis, hingga memperkuat ketahanan energi kawasan dalam rangka memenuhi pasokan energi di wilayah Asia Tenggara. Foto: ASCOPE.

Memasuki usia emas 50 tahun ASEAN Council on Petroleum (ASCOPE), PT Pertamina (Persero) menegaskan kembali perannya dalam memperkuat kolaborasi energi di kawasan Asia Tenggara. Tak hanya soal mengelola potensi minyak dan gas, forum ini juga menjadi wadah strategis untuk membangun infrastruktur lintas negara dan memastikan ketahanan energi kawasan.

“Pertamina sejak awal menjadi bagian penting dari perjalanan ASCOPE. Kini, bersama negara anggota, kita perlu beradaptasi dan memperkuat eksistensi agar mampu memimpin arah baru energi ASEAN, sejalan dengan perubahan peta energi global, tantangan geopolitik, dan tuntutan transisi energi bersih,” ujar Henricus Herwin, SVP Strategy & Investment Pertamina sekaligus Secretary In Charge ASCOPE, di Jakarta.

ASCOPE saat ini fokus ke transisi energi selain eksplorasi migas. Foto: ASCOPE.

Dari Eksplorasi Migas ke Transisi Energi

ASCOPE lahir pada 1975, ketika negara-negara ASEAN sedang gencar mengeksplorasi sumber daya migas demi mendukung pembangunan ekonomi. Forum ini menjembatani kolaborasi regional di tengah keterbatasan infrastruktur energi kala itu.

Salah satu proyek monumental adalah Trans-ASEAN Gas Pipeline (TAGP) yang digawangi Gas Advocacy Task Force. Hingga kini, lebih dari 3.600 kilometer jaringan pipa gas telah menghubungkan Thailand, Malaysia, Singapura, hingga Indonesia. Infrastruktur ini menjadi tulang punggung integrasi energi kawasan.

Tak berhenti di situ, ASCOPE juga mendorong pembangunan fasilitas regasifikasi berkapasitas lebih dari 58 juta ton per tahun (Mtpa), memperluas mobilitas gas lintas negara. Forum ini melahirkan pula ASEAN Petroleum Security Agreement (APSA), perjanjian solidaritas energi yang memungkinkan negara anggota saling membantu menghadapi potensi krisis pasokan.

“Setengah abad perjalanan ASCOPE adalah cermin dinamika energi ASEAN, mulai dari eksplorasi minyak lepas pantai, pembangunan jaringan pipa gas, hingga memasuki era transisi energi,” tutur Henricus.

Babak Baru Energi ASEAN

Menurut Henricus, memasuki usia 50 tahun, ASCOPE perlu memperkuat kelembagaan, memperluas fokus pada energi bersih, meningkatkan daya tarik investasi, serta mendorong riset dan inovasi.

“Golden Jubilee ASCOPE adalah momentum emas untuk mendefinisikan babak baru energi ASEAN, menjadi motor penggerak transisi menuju masa depan energi yang lebih hijau, tangguh, dan inklusif bagi Asia Tenggara,” katanya.

Pertamina sendiri menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi di tingkat global, termasuk dengan perusahaan energi di kawasan. Strategi pertumbuhan ganda Pertamina, yakni memperkuat bisnis migas eksisting sekaligus mempercepat pengembangan energi rendah karbon, disebut selaras dengan arah baru ASCOPE.

“Peran strategis ASCOPE sangat diperlukan dalam mempererat kolaborasi energi antarnegara ASEAN untuk memastikan pasokan tetap aman. Seiring itu, Pertamina berkomitmen mendukung target net zero emission 2060 melalui program-program yang berkontribusi langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs) dan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG),” ujar Henricus.

***

Ahmad Supardi, SustainergyID.

Tinggalkan komentar

Sedang Tren